Program
beras untuk masyarakat miskin (raskin) masih bermasalah, salah satunya adalah
karena tidak tepat sasaran. Patokan orang
miskin yang dituju oleh pemerintah pusat dalam perencanaan selalu
meleset seperti dikutip dari Detik Finance.
Tahun
2014, misalnya raskin disiapkan untuk menjangkau 15,5 juta Rumah Tangga Miskin
(RTS) dengan jatah 15 kg per RTS per bulan selama 12 kali (setahun).
Anggarannya adalah sebesar Rp 18,8 triliun.
Dirjen
Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani mengatakan perencanaan jumlah
penerima raskin diawali dengan asumsi data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS). Kemudian diolah oleh tim yang berada di bawah Kemenko
Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra).
"Pemda
sudah ada manajemen tersendiri yang mengurusi hal itu. Tapi itu tidak
menggunakan data 15,5 juta RTS yang dipunya tadi saat awal. Jadi pembagiannya
sudah berbeda," kata Askolani.
"Ada
bantuan-bantuan penyaluran dari kelompok masyarakat di sana. Ada yang dekat
dibagi, padahal bukan orang miskin, misalnya cuma setengah miskin atau orang
mampu sebenarnya karena kenal juga dibagi," imbuhnya.
Berdasarkan
data BPS, pada bulan September 2013 penerima raskin adalah sebesar 34,6 juta
RTS dengan besaran 16,87 kg. Padahal seharusnya adalah 15,5 juta RTS dengan 30
kg per RTS. Karena ada tambahan raskin sebagai dampak dari kenaikan harga BBM
bersubsidi.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jefriando,
maikel, 2014, Benarkah Hanya Orang Miskin yang Terima Raskin Tiap Bulan? p.1-2,
http://finance.detik.com/read/2014/04/11/072513/2551853/4/1/benarkah-hanya-orang-miskin-yang-terima-raskin-tiap-bulan
. 11 April 2014 (08:45)
0 comments:
Post a Comment