Tuesday, February 16, 2016

Inilah Indonesia 2016

 
Ada hal menarik dengan Statistik Indonesia 2015 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Hal menarik itu adalah tampilan sampul bab 3 dari booklet tersebut. Seorang pencari kerja yang sedang menenteng sebuah tas. Coba perhatikan ekspresi dari pria tersebut. Loyo, kurang semangat dan mungkin penuh masalah.  Ya. Banyak persepsi yang akan muncul ketika Anda sendiri yang melihat sampul bab 3 ini. Anda penasaran? Download langsung di sini. Bandingkan statistik Indonesia tahun 2013 di sini.
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Pada tahun 2014, jumlah penduduk Indonesia tercatat sebanyak 252 164 juta jiwa. Perhatikan tabel 1. Jumlah ini sangat berbeda jauh jika Anda bandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2011 dengan jumlah penduduk 243 740. Ada kenaikan penduduk 8,5 juta jiwa selama 3 tahun terakhir.
 
Tabel 1. Jumlah penduduk Indonesia menurut provinsi
Hal menarik yang tidak kalah pentingnya adalah angka pengangguran. Pada akhir tahun 2014, angka pengangguran berada pada angka 7,7 juta. Apakah angka ini yang membuat sampul bab 3 didesain sangat menyayat hati dan perasaan? Mungkin saja.
Tabel 2. Jumlah angkatan kerja
Lalu bagaimana persentase penduduk indonesia menurut pendidikan tertinggi. Perhatikan tabel 3. Pada tahun 2014, pada tingkat pendidikan terendah, penduduk Indonesia yang telah tamat SD adalah 118147 ribu orang dan pada tingkat tertinggi, penduduk Indonesia yang telah menamatkan diri di perguruan tinggi adalah 88171 ribu orang.
 
Tabel 3. Penduduk menurut pendidikan tertinggi
Fakta lain yang tidak kalah penting adalah kemiskinan. Penduduk miskin yang tinggal di desa adalah 17,37 juta penduduk atau mewakili 7 % penduduk dan jumlah penduduk miskin diperkotaan adalah 10,36 atau mewakili 4,1 % dari total penduduk. Angka ini turun drastis jika Anda bandingkan dengan angka kemiskinan pada tahun 2012. Baca perbandingannya di sini.
 
Dari semua fakta kehidupan bangsa ini, letak permasalahan sebenarnya adalah kependudukan. Solusinya adalah penduduk Indonesia yang berusia 15-44 tahun atau mewakili setengah dari jumlah penduduk Indonesia harus mengetahui dampak yang ditimbulkan dari kepadatan penduduk dan turut ambil bagian sebagai motivator keluarga berencana.

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More