Tuesday, February 16, 2016

Indonesia kekurangan guru atau kelebihan guru?



Pada tanggal 25 Januari 2016, SMA Negeri 1 Lahewa mengadakan rapat guru, komite, dan orang tua siswa. Rapat yang ini membahas tentang besar sumbangan orang tua untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar di sekolah.
Sumbangan orang tua dalam bentuk uang sekolah ini harus mengalami kenaikan sebesar 10 ribu rupiah yaitu dari 50 ribu rupiah perbulannya menjadi 60 ribu rupiah. Kenaikan uang sekolah ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah jam mengajar yang harus dibayar komite kepada guru honorer.
Hampir semua orang tua siswa tidak setuju dengan kenaikan uang sekolah tersebut. Banyak diantara mereka merasa keberatan jika dilakukan perubahan uang sekolah. Banyak diantara mereka memberikan pertanyaan yang sederhana tetapi memberi makna yang sangat besar. Pertanyaan itu adalah Indonesia telah merdeka 70 tahun dari penjajah tetapi masalahnya tetap sama yaitu kekurangan guru. Kami ingin uang sekolah ditiadakan bukan ditambah.
Negara kita kekurangan guru atau kelebihan guru? Sebuah pertanyaan yang sangat unik dan perlu ditelaah lebih lanjut. Di daerah terpencil, banyak sekolah sangat membutuhkan tenaga guru. Lalu di daerah itu juga, banyak orang tua kesusahan membayar uang sekolah anaknya. Siapa yang perlu disejahterakan? Guru atau orang tua. Jawabannya tentu kedua-duanya.
Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah kuncinya. Penempatan dan pemidahan guru pegawai negeri sipil harus diperhatikan oleh pemerintah. Penempatan akan memberikan dampak positif terhadap sekolah yang akan ditempati karena akan mengurangi beban orang tua. Hasilnya adalah komite tidak membayar jam mengajar tersebut kepada guru honorer. Pemindahan akan memberikan dampak negatif jika tidak ada pengganti guru PNS tersebut. Mata pelajaran yang diajarkan oleh guru yang pindah tersebut akan dilimpahkan kepada guru honorer yang akhirnya akan menambah beban orang tua.

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More