Permasalahan
utama kepemilikan rumah layak huni adalah masalah kemiskinan. Kemampuan ekonomi
yang terbatas berakibat keterbatasan masyarakat untuk memiliki rumah layak huni
atau rumah sehat. Oleh karena itu kemiskinan harus dituntaskan.
Penduduk
miskin memiliki kemampuan hidup yang terbatas seperti pemilikan rumah yang
terbatas, luas rumah yang terbatas, kualitas lingkungan yang terbatas,
jangkauan lokasi yang terbatas, dan sandang serta pangan yang terbatas pula.
Pengembang
(biasanya swasta) lebih suka membangun perumahan bagi penduduk yang menengah ke
atas. Beberapa keuntungannya, yaitu 1) keuntungan materiil yang diperoleh
pengembang lebih banyak; 2) kredibilitas penduduk menengah ke atas lebih bisa
dipercaya untuk melakukan angsuran secara teratur; 3) adanya kemungkinan
dibayar tunai oleh konsumen sehingga perputaran uang dapat cepat dilakukan.
Pemerintah
memberikan anjuran dan peraturan yang mewajibkan pengembang membangun rumah
dengan tipe kecil bagi penduduk golongan menengah ke bawah. Namun demikan,
harga rumah dengan tipe kecil yang dibangun oleh pengembang seringkali tetap
tidak terjangkau oleh penduduk kalangan bawah, terlebih oleh penduduk yang
berada di bawah garis kemiskinan. Mereka yang tidak dapat membeli perumahan
dengan tipe kecil terpaksa tinggal dipemukiman kumuh diperkotaan.
Faktor
yang memengaruhi pembangunan perumahan antara lain sebagai berikut:
1.
Faktor kependudukan. Perkembagan penduduk yang tinggi merupakan masalah
tersendiri dalam usaha pemenuhan kebutuhan tempat tinggal. Tahun 2011 penduduk
Indonesia tercatat 243 740 juta. Pertumbuhan penduduk yang tinggi ini menuntut
pertambahan kebutuhan jumlah unit rumah yang tinggi pula.
2.
Faktor pertanahan. Urbanisasi menimbulkan masalah tanah. Jumlah penduduk kota
Medan pada tahun 2010 berada pada 2.097.617. Kepadatan penduduk di kota akan
semakin tinggi sehingga harga tanah akan semakin mahal dan biasanya akan
diikuti masalah tata guna lahan.
3.
Faktor keterjangkauan daya beli masyarakat. Sejak pembangunan Pelita I hingga
sekarang masalah keterjangkauan harga rumah masih menjadi kendala, khususnya
karena banyaknya penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Sahabat
muda, ke tiga faktor di atas merupakan dampak yang terjadi karena jumlah
penduduk yang meningkat setiap tahun. Kemiskinan sering diibaratkan lingkaran
setan, mana penyebab utama kemiskinan, apakah karena pendapatan rendah, tidak
memiliki tanbungan (saving),
produktivitas yang rendah, atau karena tidak memiliki investasi. Ke empat penyebab
ini saling berkaitan dan mempengaruhi.
Sahabat
muda, ada empat solusi yang diharapkan bisa mengatasi kemiskinan. Solusi
tersebut adalah seperti pada bagan di bawah ini.
0 comments:
Post a Comment