Monday, June 16, 2014

Masalah Kependudukan : Indonesia Tidak Memiliki Rumah Layak Huni #5

Permasalahan utama kepemilikan rumah layak huni adalah masalah kemiskinan. Kemampuan ekonomi yang terbatas berakibat keterbatasan masyarakat untuk memiliki rumah layak huni atau rumah sehat. Oleh karena itu kemiskinan harus dituntaskan.
Penduduk miskin memiliki kemampuan hidup yang terbatas seperti pemilikan rumah yang terbatas, luas rumah yang terbatas, kualitas lingkungan yang terbatas, jangkauan lokasi yang terbatas, dan sandang serta pangan yang terbatas pula.
Pengembang (biasanya swasta) lebih suka membangun perumahan bagi penduduk yang menengah ke atas. Beberapa keuntungannya, yaitu 1) keuntungan materiil yang diperoleh pengembang lebih banyak; 2) kredibilitas penduduk menengah ke atas lebih bisa dipercaya untuk melakukan angsuran secara teratur; 3) adanya kemungkinan dibayar tunai oleh konsumen sehingga perputaran uang dapat cepat dilakukan.
Pemerintah memberikan anjuran dan peraturan yang mewajibkan pengembang membangun rumah dengan tipe kecil bagi penduduk golongan menengah ke bawah. Namun demikan, harga rumah dengan tipe kecil yang dibangun oleh pengembang seringkali tetap tidak terjangkau oleh penduduk kalangan bawah, terlebih oleh penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan. Mereka yang tidak dapat membeli perumahan dengan tipe kecil terpaksa tinggal dipemukiman kumuh diperkotaan.
Faktor yang memengaruhi pembangunan perumahan antara lain sebagai berikut:
1. Faktor kependudukan. Perkembagan penduduk yang tinggi merupakan masalah tersendiri dalam usaha pemenuhan kebutuhan tempat tinggal. Tahun 2011 penduduk Indonesia tercatat 243 740 juta. Pertumbuhan penduduk yang tinggi ini menuntut pertambahan kebutuhan jumlah unit rumah yang tinggi pula.
2. Faktor pertanahan. Urbanisasi menimbulkan masalah tanah. Jumlah penduduk kota Medan pada tahun 2010 berada pada 2.097.617. Kepadatan penduduk di kota akan semakin tinggi sehingga harga tanah akan semakin mahal dan biasanya akan diikuti masalah tata guna lahan.
3. Faktor keterjangkauan daya beli masyarakat. Sejak pembangunan Pelita I hingga sekarang masalah keterjangkauan harga rumah masih menjadi kendala, khususnya karena banyaknya penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Sahabat muda, ke tiga faktor di atas merupakan dampak yang terjadi karena jumlah penduduk yang meningkat setiap tahun. Kemiskinan sering diibaratkan lingkaran setan, mana penyebab utama kemiskinan, apakah karena pendapatan rendah, tidak memiliki tanbungan (saving), produktivitas yang rendah, atau karena tidak memiliki investasi. Ke empat penyebab ini saling berkaitan dan mempengaruhi.

Sahabat muda, ada empat solusi yang diharapkan bisa mengatasi kemiskinan. Solusi tersebut adalah seperti pada bagan di bawah ini.


0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More