Wednesday, April 9, 2014

Masalah Kependudukan : Indonesia Kehilangan Trotoar #2

Ruang publik di kota-kota besar Indonesia tampak tidak beraturan. Hal ini disebabkan oleh ruang publik tersebut diperubutkan oleh banyak pihak.  Pihak-pihak tersebut adalah pengguna lalu lintas, pedagang kaki lima, pejalan kaki, pengguna tempat parkir, dan pengguna papan reklame yang tidak berturan. Tempat-tempat tertentu diperebutkan juga oleh kelompok masyarakat kecil yang melakukan kegiatan ekonomi dan kelompok masyarakat atas dan menengah yang ingin melakukan aktivitas rekreasi, olahraga, maupun santai sejenak.

Sahabat muda, inilah persoalan ruang publik kota di negara Indonesia. Berbagai upaya untuk mengurangi persoalan ruang publik tampaknya belum membuahkan hasil. [1] Wakil Menteri Pekerjaan Umum (WamenPU) Hermanto Dardak mengungkapkan penataan ruang di Indonesia masih menjadi perhatian khusus : “Upaya membuat ruang terbuka hijau itu nggak mudah. Untuk ruang yang sehat di perkotaan itu kita perlu 30% ruang terbuka hijau. 10 private di perumahan, dan 20% publik," Suatu hal yang ironis bahwa Indonesia memiliki lahan yang sangat luas memiliki persoalan dengan ruang publik.
Di kota Medan. Trotoar sebagai tempat bagi pejalan kaki telah beralih fungsi menjadi tempat pedagang kaki lima. Lalu pernahkah kita mengintip perjuangan pedagang kaki? Sahabat muda, pedagang kaki lima mempunyai suka dan duka yang terkadang memberikan sebuah pertanyaan yang besar, “siapakah yang salah”? PKL merupakan masyarakat yang berusaha untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Lalu, pertanyaan berikutnya adalah apa penyebabnya?

Ke-dua pertanyaan di atas akan dijawab oleh penyebab yang berikut ini:
1. Kesenjangan sosial ekonomi masyarakat. Persoalan PKL yang menjamur berkaitan dengan minimnya sektor formal yang mampu menampung mereka dan rendahnya SDM. Hal ini berpengaruh pada kesempatan kerja yang layak.

2. Kemampuan pemerintah mengantisipasi, merencanakan, dan mengaplikasikan kawasan yang tertata secara ideal dibarengi dengan komitmen masyarakat dan pihak-pihak terkait dalam mewujudkan ruang publik yang ideal.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Haryono, Paulus, 2007, Sosiologi Kota Untuk Arsitek, Jakarta : Bumi Aksara
Suhendra, zulfi, 2013, Wamen PU: Kita Punya PR Panjang Wujudkan Tata Ruang yang Baik, http://finance.detik.com/read/2013/11/10/132439/2408595/4/wamen-pu-kita-punya-pr-panjang-wujudkan-tata-ruang-yang-baik. 09 April 2014 (13:11)

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More