Thursday, June 12, 2014

Faktor : Kesenjangan sosial ekonomi masyarakat #1

Setiap keluarga yang telah terbentuk menginginkan keluarga yang sejahtera. Wikipedia : Sejahtera adalah keadaan yang baik, kondisi manusia dimana orang – orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai. Kesejahteraan keluarga bisa diartikan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup keluarga berupa kebutuhan jasmani (makanan bergizi, pakaian, perumahan dan sebagainya) dan kebutuhan rohani (keamanan, cinta kasih, kedamaian dan kebahagiaan). Permasalahan yang terjadi di negara kita saat ini adalah alat pemenuhan kebutuhan terbatas. Coba kita bayangkan jika sebuah keluarga memiliki 4 orang anak dengan penghasilan kepala keluarga tidak lebih dari 1 juta rupiah. Apakah semua kebutuhan anggota keluarganya terpenuhi? Apakah semua anaknya bisa sekolah? Jawabannya tidak. Hal yang perlu dilakukan adalah merencanakan jumlah keluarga.  Dengan perencanaan ini, maka ada penyesuaian antara kemampuan keluarga (orang tua) menyediakan sarana pemenuhan kebutuhan dengan jumlah anggota keluarga yang membutuhkannya.
          Kebutuhan keluarga yang lain adalah perumahan dan kesehatan. Jumlah anggota keluarga sangat berpengaruh terhadap kemampuan sebuah keluarga memiliki rumah sehat. Keluarga kecil memiliki kesempatan besar untuk menghimpun dana (menabung) untuk membiayai pembanguan/pembelian sebuah rumah. Kenyataan di negara kita, standar rumah sehat masih belum terpenuhi. BPS melaporkan bahwa pada tahun 2011, pesentase rumah tangga dengan akses sanitasi layak sebesar 54,99%. Dengan kata lain, 45% rumah tangga di Indonesia tidak memiliki akses sanitasi layak. Apakah keadaan seperti ini yang terus kita harapkan?
          Jumlah anggota keluarga sangat berpengaruh terhadap pendidikan anggota keluarga. Pendidikan bisa didapatkan oleh seorang anak di lingkungan keluarga dan lingkungan formal. Keluarga kecil memiliki kemampuan besar dalam menyekolahkan anaknya. Hal ini disebabkan sebagian pendapatan keluarga bisa digunakan untuk menunjang keperluan anak di sekolah. Lalu, apa yang terjadi di negar kita? Fakta nyata, rata – rata jumlah anggota keluarga Indonesia adalah 4 orang (BPS 2010). Lalu apa yang terjadi? Pada tahun 2011 jumlah penduduk Indonesia tidak pernah sekolah 20,56 juta (8,42%). Ini adalah bukti bahwa sebagian besar keluarga di negara kita tidak mampu menyekolahkan anaknya.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi masalah kesenjangan sosial ekonomi antara lain sebagai berikut:
1. 2 anak cukup.
2. Meningkatkan kualitas SDM. Pendidikan formal, non formal dan informal (keterampilan).
3. Kenaikan UMR atau UMK.
4. Pajak progresif untuk menambah dana sosial.
5. Menciptakan kegiatan formal di tempat-tempat yang kumuh dan sarang kriminalitas.
6. Memajukan peradaban.
7. Perencanaan kota dan implementasi yang inovatif.
----------------------------------------------------------------------------------------------------
BKKBN, 1989, Buku Sumber Pendidikan KB, Jakarta : BKKBN
Haryono, Paulus, 2007, Sosiologi Kota Untuk Arsitek, Jakarta : Bumi Aksara

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More