Sunday, June 22, 2014

Pendidikan Lingkungan Hidup Salah Satu Upaya Memberikan Pemahaman Tentang Perbaikan Tempat Tinggal

A.   Latar Belakang
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) merupakan pendidikan tentang lingkungan hidup dalam konteks internalisasi secara langsung maupun tidak langsung dalam membentuk kepribadian mandiri serta pola tindak dan pola pikir perserta didik/mahasiswa/peserta diklat sehingga dapat merefleksikan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Lingkungan Hidup merupakan upaya melestarikan dan menjaga lingkungan serta ekosistem kehidupan makhluk hidup yang dapat memberikan konstribusi pada keberlangsungan kehidupan yang seimbang dan harmonis.
Sebagian besar mahasiswa di perguruan tinggi mendapat perkuliahan tentang lingkungan. Sebut saja mata kuliah Rekayasa Lingkungan, Manajemen Konstruksi, Ekonomi Teknik, Fisika Bangunan serta banyak mata kuliah yang lain yang berbicara tentang lingkungan. Jelas, secara umum mahasiswa Jurusan Teknik yang telah dan akan mempelajarinya. Lalu, apakah mahasiswa jurusan dan fakultas lain telah mengetahui dan mempelajarinya?

Siswa di bangku Sekolah Menengah Atas (SMK), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) mendapatkan pelajaran Biologi sebagai mata pelajaran yang memperkenalkan kepada siswa tentang lingkungan hidup dan polusi. Pemahaman yang mendalam dan action dari pemahaman tersebut secara umum tidak didapatkan oleh siswa di bangku sekolah pertama dan menengah.
Materi PLH terdiri tiga unsur penting yakni hati, pikiran dan tangan. Satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Proses yang paling penting adalah membangkitkan kesadaran manusia terhadap lingkungan hidup sekitarnya (hati). Jika proses penyadaran telah terjadi, maka peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang lingkungan hidup (pikiran) akan berhasil. Proses terakhir adalah action yaitu peningkatan keterampilan dalam mengelolah lingkungan hidup (tangan).


B.   Pendidikan Lingkungan Hidup
1.    Masalah Lingkungan
Pertambahan penduduk Indonesia yang sangat cepat menyebabkan meningkatnya segala kebutuhan setiap penduduk baik perorangan dan kebutuhan sosial. Setiap individu selalu ingin memenuhi kebutuhannya dan pemerintah dituntut untuk mengatur perekonomian sehingga kebutuhan yang diperlukan oleh semua penduduk terpenuhi.
Masalah lingkungan hidup yang dihadapi sekarang diakibatkan kesadaran masyarakat tentang lingkungan hidup yang sehat sangat kurang. Tindakan individu yang tidak pernah puas dengan kebutuhannya melakukan tindakan yang bisa merusak lingkungan.
2.    Ruang Lingkup Pendidikan Lingkungan Hidup
Persoalan lingkungan hidup merupakan persoalan sistemik, komplek serta memiliki cakupan yang luas. Oleh sebab itu, materi atau isu yang diangkat dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan lingkungan hidup juga sangat beragam. Sesuai dengan kesepakatan nasioanl tentang Pembangunan Berkelanjutan yang ditetapkan dalam Indonesian Summit on Sustainable (ISSD) di Yogyakarta.
Ketiga pilar tersebut merupakan satu kesatuan yang bersiafat salang ketergantungan dan saling memperkuat.
a.    Pilar Ekonomi, menekankan pada perubahan sistem ekonomi agar semakin ramah terhadap lingkungan hidup sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Isu atau materi yang berkaitan adalah pola konsumsi dan produksi, teknologi bersih, kehutanan dan industri.
b.    Pilar Sosial, menekankan pada upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Isu atau materi yang berkaitan adalah kemiskinan, kesehatan, budaya lokal, masyarakat pedesaan/kota/terpencil, hukum dan pengawasan.
c.    Pilar Lingkungan, menekankan pada pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang berkelanjutan. Isu atau materi yang berkaitan adalah pengelolaan sumber daya air, lahan, udara, laut dan penataan ruang.
3.    Tujuan Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup
Tujuan pendidikan lingkungan hidup adalah sebagai berikut:
a.    Kesadaran, yaitu memberikan dorongan kepada setiap individu untuk memperloeh kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan dan masalahnya.
b.    Pengetahuan, yaitu membantu setiap individu untuk memperoleh berbagai pengalaman dam pemahaman dasar tentang lingkungan dan masalahnya.
c.    Sikap, yaitu membantu setiap individu untuk memperoleh seperangkat nilai dan kemampuan mendapat pilihan yang tepat, serta mengembangkan perasaan peka terhadap lingkungan dan memberikan motivasi untuk berperan serta secara aktif di dalam peningkatan dan perlindungan lingkungan.
d.    Keterampilan, yaitu membantu setiap individu untuk memperoleh keterampilan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah lingkungan.
e.    Partisipasi, yaitu memberikan motivasi kepada setiap individu untuk perperan secara aktif dalam pemecahan masalah lingkungan.
f.     Evaluasi, yaitu mendorong setiap individu agar memiliki kemampuan mengevaluasi pengetahuan lingkungan ditinjau dari ekologi, sosial, ekonomi, politik dan faktor-faktor pendidikan.
4.    Strategi Pelaksanaan
Strategi Pelaksanaan Pendidikan Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut:
a.    Meningkatkan kualitas dan kemampuan SDM PLH, baik pelaku maupun kelompok sasaran Pendidikan Lingkungan Hidup sedini mungkin melalui upaya  proaktif dan reaktif.
b.    Mengoptimalkan sarana dan prasarana Pendidikan Lingkungan Hidup yang dapat terciptanya proses pembelalajaran yang efesien dan efektif.
c.    Meningkatkan anggaran Pendidikan Lingkungan Hidup.
d.    Materi Pendidikan Lingkungan Hidup sesuai denga isu lokal, modern, dan global.
e.    Mendorong ketersediaan ruang partisipasi bagi masyarakat luas.

5.    Saran
Untuk mendorong strategi pelakasanaan Pendidikan Lingkungan Hidup, saran yang bisa penulis berikan adalah:
a.    Pendidikan Lingkungan Hidup menjadi Mata Kuliah wajib bagi seluruh mahasiswa.
b.    Pendidikan Lingkungan Hidup menjadi salah satu Mata Pelajaran bagi siswa sekolah dasar hingga menengah. Hal ini didasari pada masalah lingkungan hidup disebabkan karena ketidakmampuan mengembangkan sistem nilai sosial, gaya hidup yang tidak mampu selaras dengan lingkungan. Oleh karena itu, lembaga pendidikan formal merupakan salah satu sarana yang tepat untuk membangun masyarakat yang menerapkan prinsip berkelanjutan dan etika lingkungan. Anak/siswa yang mendapatkan pengetahuan tentang lingkungan hidup merupakan pengetahuan awal sehingga setiap warga negara memiliki pengetahuan tentang lingkungan biofisik serta menumbuhkan kesadaran agar terlibat secara efektif dalam memberikan solusi dari permasalahan lingkungan yang terjadi.
c.    Sosialisasi mengenai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) kepada mahasiswa sering dilakukan dan sosialisai mengenai lingkungan hidup untuk siswa SD, SMP, dan SMA/K dan mengajak mereka turut aktif dalam kebisaan hidup sehat.
d.    Sosialisasi kepada masyarakat luas mengenai lingkungan hidup dan mengajak mereka turut aktif menjaga lingkungan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Daryanto, 2013, Pengantar Pendidikan Lingkungan Hidup, Yogyakarta : Gava Media

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More